Dulu, Sabtu pagi ketika aku tak perlu pergi ke sekolah. Mereka sibuk mengayuh sepedanya untuk rupiah.
Dulu, Sabtu pagi dimana aku merasa begitu berhak beristirahat. Mereka justru menambah aktivitas daripada sejenak rehat.
Sabtu pagi yang kuhabiskan dengan menambah jam tidur, dipilih mereka untuk terjaga lebih awal dan pergi ke tempat itu.
Sabtu pagi yang kuawali menonton acara memasak di televisi, dan mereka awali dengan berkeliling dari satu gang ke gang lain. Satu komplek ke komplek lain.
Sabtu pagi, saat ayah memberi uang jajan lebih. Mereka harus berpayah-payah mencari.
Sabtu pagi, saat ibu sibuk menyiapkan sarapan. Mungkin mereka baru akan memulai dengan makan siang.
Sabtu pagi. Bermodal sepeda dan suara lantang. Mendamba rupiah demi sebutir kentang.
Sabtu pagi. Beralas japit berbaju seadanya. Memberi gambaran nyata roda nasib.
Pagi menyapa dengan hawa sejuk, membuat remang bulu kuduk
Suara bel berdering dari sepeda itu, menggapai-gapai perhatian barang satu
Sambil berseru
Koran Koran Koran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar